Innalillahi wa inna ilaihi raajiuun..
Tanggal 2 September 2009 pukul 14.55 Baru saja kita di peringatkan oleh Sang Pencipta Yang Maha membolak balikan hati manusia!! Ya, kejadian yang menggeparkan seluruh alam jagad raya ini dikatakan oleh media bahwa gempa berkekuatan 7,3 Skala Richter itu merupakan gempa terdahsyat yang pernah ada. (tau dari berita tadi malem sih.. :D)
Siang hari yang nampak tidak begitu menyengat, saya sedang asyik-asyiknya maintenance web SD Plus Nurul Aulia, tiba-tiba ko lama sekali buka halamannya, entah karena koneksi ataukah memang dari servernya (sok tau sih.. :D). Eh, beberapa menit kemundia ko kayaknya ada yang jahilin kursi di goyang-goyang sampai ngigel (kaya tari jaipong) gitu. Tak lama dari situ, mulailah kepikiran gempa. Ternyata makin lama makin di goyang eh semakin terasa gempanya. Mulailah panik semua orang di rumah (adik+mamah+saya) semua pergi keluar, sampai-sampai mereka lupa pake kerudung, tapi alhamdulillah ga keluar dari pagar jadi masih tidak kelihatan dari luar.Dengar jeritan orang-orang sekitar semuanya melafadzkan asma Nya. keluarga dan saya pun demikian.
Ada satu hal yang jadi sorotan. Karena di daerah saya itu berbeda-beda tingkat dan jabatan, tapi kebanyakan menengah ke bawah. Semua tidak ada bedanya, semuanya sama. Inilah yang jadi cambukan buat saya pribadi. Sungguh Allah telah menegur kita, kita itu tidak ada apa-apanya. Ternyata ketika gempa harta kita di tinggalkan begitu saja, yang di ingat hanya jiwa raga ini berlarian kesana-kemari karena ketakutan. Jadi pertanyaan besar dalam diri
Bawa apa saya ke akhirat nanti???
Astagfirullah…
Lihat ke sekitar Banjaran city (rumah saya, kalau kata orang bandung coret!!hehe.. :D), banyak rumah yang retak-retak bahkan ada yang sampai ambruk. Tapi alhamdulillah rumah saya tidak apa-apa. Ada juga yang sedang belanja, tertimpa kaca-kaca yang roboh dari lantai 2. Ada juga yang kena kepalanya karena bongkahan tembok yang retak, terus di larikan ke rumah sakit. Mobil ambulance hilir mudik silih berganti, entah sudah berapa kali balikan mobil ambulance berjuang. Dengar dari radio di daerah pangalengan ada rumah 1 RW Rusak, terus 1 RT ambruk.
Ramadhan kali ini sungguh sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Tapi pernah ketika saya SMP (sekitar 10 tahun yang lalu) Ramadhan menjadi peperangan antar desa. Antara desa saya dengan desa tetangga. Perang terjadi selama 3 hari, siang malam terasa mencekam (lebay mode: ON :D). Sahurpun malah perang dan membakar rumah sebelah saya. Tapi alhamdulillah rumah saya tidak terbakar.
Ya..inilah gempa yang seharusnya menyadarkan kita, bahwa Allah itu mash sayang sama kita. Allah masih memberikan waktu untuk kita bertobat. Sudah saatnya kita mengambil hikmah dari apa yang telah kita rasakan.
Wallahualam.. 😀
tes
Onnay dan keluarga semoga baik-baik saja ya..
sekarang Allah sedang menyapa kita dengan gempa dimana-mana.. semoga selalu diberi kekuatan. amiin
@bundo: alhamdulillah, saya beserta keluarga baik-baik saja..
iya bundo, mudah-mudahan kita semua bisa mengambil hikmahnya.. 😀